.

- HOMEPOPULER ADMIN

Mungkin Bahagiaku Adalah Melupakannya

Mungkin Bahagiaku Adalah Melupakannya

cowok-sma-imut-ganteng-20.jpg

Sampai kapan kamu akan terus begini?
Membolak- balikan perasaanku seenakmu, mempermainkan hatiku dengan mudah.
Sekarang kita memang sedang terikat dalam suatu hubungan, namun aku merasa sosokku slalu kau sembunyikan dari semua orang di sekitarmu.

Kenapa?
Apa kamu malu mempunyai kekasih sepertiku?
Kamu takut sahabat-sahabatmu mengejekmu?
Apa yang salah? Katakan! Apa semua temanmu tidak menyukai adanya perbedaan?

Atau bahkan kamu sengaja menyusun rencana agar membuatku jatuh cinta dan kemudian merasakan sakit?

Jujur aku sangat kecewa dengan semua ini.
Aku sakit? Tentu. Aku menangis?
Itu pasti.

Namun kenapa kamu tidak pernah merubah atau paling tidak menyadari bahwa sikapmu slalu membuatku merasa tak berarti?
Kamu slalu buat aku merasakan " apa itu sakit’, bukan 'apa itu bahagia".

Kenapa dulu kamu memberikanku harapan jika akhirnya mempermainkan?
Kenapa kamu bilang sayang bila akhirnya menyakiti?

Akhirnya aku merasakan galau beneran

Aku tidak pernah mengharapkan sesuatu yang lebih darimu, aku hanya mengharapkan kamu memberi sayang dan cintamu padaku tulus, seperti aku memberi sayang dan cintaku padamu.
Aku tidak akan meminta uangmu atau hartamu sedikitpun, Tidak! Aku mencintaimu, sebagimana dirimu. Tapi, kenapa memberikan hal yang seharusnya mudah saja kamu tak mampu, memberi cinta dan sayangmu pun kamu tak bisa! :”( Apa karena hatimu masih terkunci oleh sosok mantanmu? Apa karena dia lebih cantik dan lebih dewasa dariku? Lantas kenapa kamu menjalin hubungan denganku, sedangkan disisi lain kamu diam-diam masih merindukan dia, masih merindukan orang yang telah menyakitimu, masih memikirkan dia yang telah membuatmu jatuh, masih saja setia memantaunya dari jejaring sosial, jangan kira aku tak tahu semua yang kamu lakukan :’)

Sudah berulang kali aku berusaha menyadarkanmu, bahwa dia hanya sosok yang telah menyia-nyiakanmu, dia yang dengan tanpa dosa pergi jauh, disaat kamu membutuhkan tempat berteduh ketika badai datang! Tapi kenapa kamu masih terus mengingat dia? Kenapa kamu masih kekeh untuk memuja dia? Terlebih hobimu yang slalumembandingkanku dengan nya! Aku sama sekali bukan dia! Mungkin dia memang luarbiasa, dia tak secengeng aku, tak seperasa aku, tapi akupun bisa luarbisa dengan jalan yang aku pilih sendiri. Mungkin menurutmu aku tak sama dengannya, memang! Tak akan pernah sama dengannya. Mungkin menurutmu aku terlalu cerewet. Tapi, aku begini karena aku menyayangimu, aku tak ingin kamu terjatuh lagi, aku ingin menjagamu.
Menurutku, wajar saja aku cemburu padamu, menanyakan semua aktivitasmu. Akupun tak ingin mengekangmu, aku tidak melarangmu untuk bergaul dengan wanita manapun, hanya saja aku ingin kamu menjaga semua kepercayaanku, cukup itu :’( tidak bisakah kamu mengerti sedikit saja yang aku rasakan?

Aku slalu berfikir jernih bahkan saat kamu tak mengabariku, walaupun sebenarnya aku benci kehilanganmu saat aku benar-benar membutuhkanmu. Ah, menurutku kamu terlalu egois untuk memasukan dia, memasukkan masalalumu dalam kehidupanmu sekarang, apalagi dalam kehidupan cinta kita. Apa yang kamu lakukan sangat tak adil bagiku! Jelas- jelas ini akan semakin membebaniku :’( Kalau begitu, kenapa kamu tidak kembali saja padanya? Kenapa kau masih denganku disaat kau terus-menerus memuji dia?

Sudahlah! Kini aku terlalu lelah untuk membuatmu mau berubah. Aku terlalu lama membuang waktuku hanya untuk menunggumu melupakan mantanmu itu. Aku terlalu muak selalu dibandingkan dengan seorang yang bahkan tak aku kenal itu. Mulai detik ini, biarlah aku jatuh cinta pada seseorang selain kamu, yang akan slalu megutamakanku dalam berbagai hal, yang takkan menyembunyikanku dari orang-orang disekitarnya.

***

Tuhaaaan, inilah akhirnya… akhir yang sangat tidak indah. Kemarin memang aku slalu berusaha sabar, namun sekarang adalah puncak kesabaranku. Aku tak bisa menahan lagi semua sakit ini. begitu banyak hal yang mendorongku untuk mundur, menghapus segala perasaanku padanya. Hatiku sudah letih dengan semua ini :’( Aku lebih memilih menyerah, aku ingin pergi darinya Tuhan :’( aku menyesal… aku menyesal karena aku tak bisa membuatnya melupakan masalalunya. Namun sudahlah, aku tau semua rencana-Mu indah walaupun itu adalah sebuah perpisahan. Aku pergi karena aku ingin merasakan bahagia, bahagia karena mencintai dan dicintai, bukan hanya mencintai tanpa diberi cinta seperti ini. Mungkin, bahagiaku adalah melupakan dia… maka bantulah aku untuk terus mencoba melalukan itu Tuhan . Terimakasih, Engkau telah tunjukan bagaimana dia sebenarnya. Dia memang bukan lelaki terbaik untukku, mungkin semua sakit ini akan mendewasakan hatiku Tuhan, sekali lagi terimakasih :’)

“Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi, percayalah semua kejadian ini adalah anugrah terbaik yang telah Tuhan berikan pada kita :’)“

With My Love, Hary Prasetya

3 Responses to "Mungkin Bahagiaku Adalah Melupakannya"

  1. Sya hanya bca stngahnya, tak kuat untk membca strusnya, hai kwan jauhilah pcran, pcran takan memberikan kepuasan!
    Hanya sbtas penyesalan, dan rasa skit yg menykitkan, trutama pda hti yg trus menerus trsakiti!

    Yakinlah, Allah akan slalu peduli, pda hmbanya yg selalu mentaati, dan terus meniti diri untk menjadi muslim sejati.

    BalasHapus
  2. jangan sedih gan
    ada hikmah dlm tiap musibah

    BalasHapus
  3. mantap gan

    follow sukses
    ditunggu follbeck nya

    BalasHapus

Berkomentarlah sesuai topik post di atas. Komentar copy paste, spam akan kami hapus !!