.

- HOMEPOPULER ADMIN

Semua, Kecuali Perasaan ku

KECUALI PERASAAN KU - Aku sering bertanya pada isi hatiku, kenapa aku sampai bisa bertemu dengan dia disaat wakgh yang tidak tepat? Kenapa aku harus mencintai dia disaat aku tak bisa mencintai siapapun lagi kecuali calon suamiku. Kenapa aku merasakan bahagia ketika ada dia disampingku?

gadis%20malang%20ayu%20safitri.jpg

Bermula dari kunjunganku ke rumah tanteku yang berada di kota Bogor. Tanteku yang sedang mengidap penyakit yang cukup serius. Aku bermaksud ingin menginap dan merawat tanteku untuk beberapa hari disana.


Tanteku memang baru beberapa bulan pindah ke Bogor setelah bercerai dengan suaminya. Tidak ada hak asuh, tidak ada harta gono gini yang di tinggalkan. Semua diambil alih oleh mantan suaminya. Masih untung ada salah satu temannya yang meminta dia bekerja di Bogor pada perusahaan tempat temannya bekerja. Baru beberapa bulan bekerja dan tinggal di Bogor, aku melihat tanteku harus terbaring lemah ditempat tidur.

Hari itu aku datang ke Bogor dengan menggunakan Bus dari Solo. Bus AC yang aku rasa sangat nyaman walauoun perjalanan dari kota solo ke bogor itu sangat jauh. Karena aku belum pernah ke rumah tante, begitu sampai di terminal bus Bogor, aku seperti orang yang kehilangan arah, bingung yang ku rasakan dan Beruntunglah aku bertemu dengan laki-laki ini. Namanya Indra.

Dia dengan sukarela mengantarkan aku sampai tujuan, kebetulan jarak rumah Indra dan tanteku tidak jauh, kurang lebih 4 km.

Sejak itu, pertemanan kami dengan indra terjalin. Hampir tiap hari Indra berkunjung ke rumah tante. Keakraban terjalin bukan hanya antara aku dengan Indra, tetapi dengan tanteku juga. Indra anak yang sangat baik dan sopan.
Dua minggu sudah aku Tinggal di Bogor. Tadinya aku mau pulang ke solo, tapi aku urungkan niatku. Aku tambah dua minggu lagi disana. Entah kenapa, mungkin karena ada Indra.

*

Pertemanan kami semakin lama semakin dekat, hingga pada suatu hari Indra mengungkapkan rasa sukanya padaku. Usia Indra yang sebentar lagi kepala dua mungkin bukan hanya sebatas main-main. Indra ingin aku menjadi istrinya kelak walaupun kita belum lama kenal. Ingin sekali aku bilang iya saat itu, namun aku tak bisa. Seandainya orang tuaku tidak mempunyai hutang pada Pak Bimo mungkin aku akan dengan mudah menerima cinta Indra.


Setahun yang lalu ayahku pinjam uang pada Pak Bimo yang usianya entah 5 tahun atau 10 tahun diatas aku. Ayah sangat butuh uang itu untuk pengobatan ibu yang sedang sakit. Aku tahu ayah terpaksa, sangat terpaksa. Bunga yang begitu besar membuat ayah kewalahan untuk mengembalikan uang tersebut. Hingga akhirnya aku harus diperistri oleh Pak Bimo. Pak Bimo seorang duda kaya yang ditinggal meninggal istrinya.

Kira-kira dua bulan lagi aku akan menikah dengan Pak Bimo. Aku tak bisa bicara ini pada Indra. Aku takut aku mengecewakannya. Namun aku juga tak bisa mendiamkan Indra dalam masalah ini.

*

Hari itu, aku putuskan untuk pulang ke solo tanpa pesan apapun pada Indra. Aku pergi pagi-pagi sekali, dan sampailah aku di solo. Pikiran dan hatiku sungguh sangat tersiksa. Setiap hari yang terbayang hanya Indra. Pernah aku telepon tanteku dan menanyakan tentang Indra. Tante bilang, setelah aku pergi, Indra selalu datang ke tempat tante dan terus menanyakan aku. Bahkan dia meminta alamat aku di Jakarta. Tapi aku minta pada tanteku untuk tidak memberikan informasi apapun padanya.

Dua bulan kemudian aku menikah dengan Pak Bimo. Pernikahan yang sebenarnya sangat tidak ingin aku rasakan karena perasaanku hanya untuk Indra. Tapi aku tak bisa menolak ini semua.

Hari-hari yang aku jalani setelah pernikahan cukup membuatku tertekan. Pak Bimo yang awalnya sangat baik berubah 180 derajat. Dia menjadi sosok yang sangat kasar. Memang secara ekonomi semua kebutuhanku terjamin. Rumah dan mobil mewah sudah menjadi pemuas kebutuhan aku setiap hari. Namun bukan itu yang aku butuhkan.

Pak Bimo melarangku untuk bertemu dengan keluargaku. Pernah suatu hari aku mencuri waktu untuk bertemu dengan orang tuaku. Entah dari siapa dia tahu, begitu pulang ke rumah langsung tamparan yang aku dapatkan. sakit hati ini aku rasakan.

Satu lagi yang membuat aku tak tahan lagi, dia suka main perempuan. Perempuan-perempuan cantik yang terkadang dia bawa ke rumah. Sungguh aku tak sanggup lagi menjalani hidup dengannya. Hingga pada usia pernikahan kita menginjak dua tahun, aku minta cerai.

Dia marah, dia mengungkit kembali hutang-hutang ayah yang cukup besar. Tapi untunglah dulu ketika kami menikah ada surat hitam diatas putih perihal pelunasan hutang ketika kami menikah dan surat itu masih ayah simpan dengan baik.

*

Menginjak tahun dua, beliau meminta ijin padaku untuk menikah lagi dengan alasan aku tidak memberinya anak. Dia menuduhku mandul. Kami sudah pernah memeriksa kesehatan ke dokter dan aku tidak ada masalah. Tapi ya sudahlah.

Aku memperbolehkan dia menikah lagi, tapi dengan syarat, dia harus menceraikan aku terlebih dahulu. Awalnya dia menolak. Tapi lama kelamaan dia setuju dengan keinginan aku hanya saja dia tidak akan memberikan harta sepeserpun untukku. Aku tak peduli dengan harta, yang penting aku bisa terlepas darinya.
Perceraian itupun terjadi. Aku pulang kerumah orangtuaku hanya dengan membawa apa yang aku pakai. Tapi aku bahagia, sangat bahagia. Aku bisa menata hidupku kembali.

*

Sore itu…bunyi handphone memecah kesunyian. Ayah dan Ibu sedang pergi ke undangan rekan kerja ayah. Aku lihat, sms dari tante. Tante mengabarkan kalau dia akan menikah lagi. Aku bahagia mendengar semua itu. Akhirnya kebahagiaan itu datang juga. Sempat aku berfikir, apa mungkin akupun akan merasakan itu? Kasus yang tanteku alami hampir sama denganku. Ahh, aku tak berani berharap, aku tak berani bermimpi. Aku serahkan semuanya pada Tuhan.

Ketika orang tuaku pulang, aku langsung memberitahukan kabar bahagia ini. Aku sudah tak sabar ingin sekali menghadiri acara pernikahan tanteku.

Lamunanku melayang pada waktu empat tahun yang lalu. Ketika aku bertemu Indra. Ahh, Indra apa kabarnya yah? mungkin dia sekarang sudah punya anak. Sudah lama kita tak bertemu, tak ada kabar apapun juga.

*

Hari itu kita sekeluarga pergi ke Bogor untuk menghadiri pernikahan tante. Tanteku sangat cantik sekali. Dia terlihat sangat bahagia.

Ditengah-tengah pesta, aku dikejutkan oleh tante yang datang mendekatiku. Aku bilang, bukannya tante harusnya di pelaminan. Dia hanya tersenyum dan bilang kalau ada seseorang yang ingin bertemu aku. Aku hanya terdiam, tak ada satu orangpun yang aku kenal di Bogor, kecuali Indra.

Aku seperti mimpi, aku tak percaya siapa yang berada didepanku saat itu. Indra. Hatiku bergetar, jantungku seolah ingin berhenti berdetak. Sapaan Indra membuatku ingin pingsan.

*

Kita banyak bicara dan bercerita tentang apa yang kita alami. Tentang aku yang tiba-tiba menghilang, tentang dia yang kebingungan mencari alasan kenapa aku menghilang. Tapi hari ini semua terjawab setelah empat tahun kita berpisah.

Ingin sekali aku unggapkan perasaanku padanya. Ingin sekali aku utarakan semua yang ada dihatiku padanya. Ingin…Namun semua sirna ketika ada sosok perempuan dari belakang Indra berkata.

“Sayang, sudah ngobrolnya? Kita pulang yuk…”

Indra mengenalkan sosok perempuan itu adalah istrinya yang sudah dia nikahi dua tahun yang lalu. Mereka sudah dikaruniai satu orang putri cantik.

Sakit, sakit sekali. Lebih sakit dari pernikahan yang aku jalani tanpa cinta. Lebih sakit dari perceraian itu. Namun inilah hidup yang harus aku jalani. Aku harus ikhlas. Mungkin inilah rasa yang Indra rasakan ketika aku pergi tanpa pesan.


Semua sudah berubah, semua sudah berbeda. Kecuali perasaanku.

8 Responses to "Semua, Kecuali Perasaan ku"

  1. Mantap gan, tp biasanya dgn keadaan yg sdh berubh perasaan yg tetap pun akn berbeda dgn perasaan yg sblmnya,

    Mantap dech artikelnya, itu gmbr cewe siapa ya :mrgreen:

    BalasHapus
  2. @Kidz,
    yg pastinya orang lah..

    BalasHapus
  3. Kunjungan pagi gan link back yeah di www.full4tips.com

    BalasHapus
  4. kisahnya bagus.. yg satu menikah karena terpaksa.. yg satu karena ditinggal pergi.. yg satu menderita & yg satu bahagia..

    BalasHapus
  5. Kisah liku liku hidup yang tak pernah diduga, terbelit hutang terkadang membuat tak berdaya dan harus ada yang jadi korbannya. Tapi cerita di atas sangfat menyentuh hati.

    BalasHapus
  6. Terharu gue. Btw boleh juga foto cw yg d up hehe

    BalasHapus
  7. hem dunia ini sempit ya untuk bersembunyi dari masa lalu

    pernikahan kadang harus kandas dengan hal yang amat menyakitkan

    hutang kadang menjadi malapetaka buat darah daging sendiri

    kembali kemasa lalu walau indah tentu tidak mungkin

    tinggal menata untuk masa depan agar kebih baik

    BalasHapus
  8. @Ukhty Nur Maya,
    yup.. bikin sedih gue .hiks :'(

    BalasHapus

Berkomentarlah sesuai topik post di atas. Komentar copy paste, spam akan kami hapus !!